1. Pendahuluan
Ungkapan Mens Sana In Corpore Sano yang berarti “Di
dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa Yang Kuat” telah merasuk ke dalam
kehidupan setiap orang. Berbincangan dan keaktifan di bidang kesehatan jasmani
telah mengalami eskalasi atau peningkatan yang luar biasa. Sayangnya banyak
orang Kristen yang juga ikut serta dalam semuanya itu tanpa mengadakan
penyaringan, padahal firman Tuhan berkata agar kita menguji segala sesuatu, dan
yang baik kita pegang (1 Tes 5:21).
Dalam
tulisan ini akan dibahasa tentang pandangan iman Kristiani terhadap kesehatan
jasani, khususnya terhadap pengobatan alternatif.
2. Alkitab dan Kesehatan
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dalam
kesempurnaan. Allah menghendaki agar umat-Nya memiliki tubuh yang sehat (1
Tes. 5:23; 3 Yoh. 1:2). Bahkan Allah juga berinisiatif memberikan beberapa
cara yang dapat kita gunakan untuk menjaga dan merawat tubuh kita agar tetap
sehat.
(a) Allah menetapkan Sabat – agar sesudah kita bekerja 6 hari penuh, kita dapat
beristirahat pada hari ketujuh (bagi orang Kristen adalah hari Minggu), di mana
pada hari itu kita dapat beribadah kepada Tuhan dan bersitirahat. Dengan
istirahat yang cukup, maka tubuh kita sehat untuk memulai kembali kegiatan pada
sepekan berikutnya.
(b) Allah menetapkan jenis-jenis makanan kesehatan – dalam Kitab Imamat ada jenis-jenis
binatang “haram” dan “halal.” Maksudnya adalah bahwa demi ketaatan dan kesehatan
kita, sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh Tuhan sendiri.
(c) Allah menetapkan pola kebersihan – di mana salah satunya adalah sunat.
Selain sebagai anda perjanjian antara ALlah dengan umat pilihan-Nya, sunat juga
berfungsi untuk kebersihan bagi kesehatan tubuh kita. Baru-baru ini di Afrika
telah diadakan penelitian oleh WHO (World Health Organization – Badan
Kesehatan Dunia) bahwa sunat dapat mengurangi kemungkinan terjangkit virus
HIV/AIDS sampai 90%.
(d) Allah juga menetapkan pola olahraga – terbukti dengan adanya contoh
olahraga (lari estafet) yang digunakan dalam pengertian rohani oleh Rasul
Paulus menunjukkan bahwa olahraga menjadi bagian yang penting bagi kesehatan
kita (2 Tim. 2:5).
(e) Allah
memerintahkan agar hati kita selalu dijaga untuk tetap gembira – suasana hati akan mempengaruhi baik
buruknya kesehatan tubuh jasmani kita (Ams. 17:22).
3. Sebab-sebab Timbulnya Penyakit
Berikut ini diberikan garis besar 10 (sepuluh) penyebab
mengapa orang bisa sakit menurut Alkitab.
(a) Ketidaktaatan (Kel. 15:26) – Ini adalah suatu hukum yang
diberikan Allah sendiri kepada umat-Nya. Jika mereka taat, maka penyakit tidak
akan menimpa mereka; ketika mereka tidak taat, maka berbagai bentuk penyakit
menimpa mereka. Yang harus dilakukan agar sembuh dari sakit adalah mengaku dosa
dan memohon pengampunan Tuhan (1 Yoh. 1:9).
(b) Penyembahan berhala (2 Taw. 21:11,14) – Allah kita adalah Allah yang
cemburu. Ia rindu agar manusia hanya menyembah Dia sebagai Allah yang Esa,
Pencipta langit dan bumi. Penyembahan berhala merupakan “perzinahan rohani”,
yang bisa menyebabkan datangnya berbagai tulah dan sakit penyakit yang berat.
Yang dibutuhkan di sini adalah adanya pertobatan untuk kembali kepada Tuhan.
(c) Pekerjaan Iblis (Ayub 2:7) – Dalam upayanya menjatuhkan iman
orang-orang percaya, Iblis bisa mengganggu melalui sakit penyakit, sebagaimana
ia telah melakukannya terhadap Ayub yang hidup dalam kesalehan dan takut akan
Tuhan. Hanya pemulihan yang dari Tuhan Allah sendiri yang bisa menyembuhkan
Ayub.
(d) Keserakahan (2 Raja 5:20-27) – Tanpa sadar, keserakahan Gehazi
telah menyebabkan ia memperoleh penyakit kusta milik Naaman. Ini adalah
gambaran seseorang yang karena kesera-kahannya, kemudian mengalami sakit
penyakit. Misalnya: Bekerja keras mengejar harta tanpa istirahat yang cukup
bisa menyebabkan sakit. Makan makanan yang lezat tanpa kendali juga bisa
menyebabkan sakit. Dibutuhkan istirahat yang cukup, dan pemahaman bahwa harta
benda bukan tujuan hidup ini yang kemudian harus diberhalakan, melainkan merupakan
sarana untuk memuliakan Tuhan. Orang Kristen harus berbeda dalam cara mencari
nafkah (Mat. 6:32). Dalam menikmati makanan dibutuhkan kesadaran dan
pengendalian diri.
(e) Pemberontakan (Bil. 12:1,10) – Ketika Miryam memberontak kepada
Musa dan mengusiknya, yaitu Musa sebagai hamba Tuhan yang diurapi, yang
ditetapkan Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel, maka Miryam mendapat
hukuman Tuhan berupa penyakit kusta. Visitor bisa mengingatkan orang yang
sakit, apakah ia pernah mengusik orang yang diurapi Tuhan, dan masih memiliki
jiwa yang memberontak atas kedaulatan Tuhan. Jika “ya”, maka ia harus
mendatangi hamba Tuhan tersebut dan menyelesaikan masalahnya dengan cara yang
baik, bukan dengan pemberontakan.
(f) Lanjut Usia (Maz. 90:10) – Umur manusia yang terus melaju tidak
dapat dihindari atau dicegah. Lambat laun manusia bertambah tua. Kulit menjadi
keriput, gigi tanggal, rambut memutih, pandangan mata kabur, telinga sulit
mendengar, tulang-tulang mengering dan organ-organ tubuh lainnya kurang dapat berfungsi
dengan baik. Adalah gejala umum bahwa orang-orang tua menderita sakit. Inilah
yang disebut dengan “kesukaran dan penderitaan”. Mereka membutuhkan
penghiburan, kekuatan, dan pertolongan. Kadang-kadang ada anggota keluarga yang
tidak tahan melihat penderitaan si sakit, sehingga meminta Tuhan segera
memanggil pulang ke rumah Bapa. Kita dapat berdoa agar Tuhan menguatkan dia
dalam penderitaan sakitnya, tetapi hal mati atau hidup tetap di tangan Tuhan.
Praktek euthanasia (mercy killing), yaitu mematikan seseorang agar tidak
terlalu menderita, sama sekali tidak dapat dibenarkan. Sementara ada kesempatan
dan biaya untuk mengobatinya, tetap harus diusahakan. Ingat janji Tuhan, bahwa
Ia tetap menggendong orang-orang tua (Maz. 71:18). Perlu diperhatikan
juga kalau-kalau di masa muda mereka pernah dipasangi susuk atau ikatan kuasa
gelap lainnya, sehingga menjadi sangat menderita menjelang kematiannya. Ia
harus dilepaskan dulu dari semua ikatan itu.
(g) Kebencian dan Kepahitan (Ul. 7:15) – Penyakit yang disebabkan oleh
kebencian dan kepahitan, atau penyakit yang timbul karena tekanan dalam pikiran
disebut dengan istilah “psikosomatis”. Penyakit jenis ini sering sulit
dideteksi secara medis. Hanya ketika kebencian dan kepahitan hatinya
diselesaikan, serta beban pikirannya diserahkan kepada Tuhan (Mat. 11:28),
maka dengan sendirinya penyakit itu pun sirna.
(h) Kebimbangan (Kisah 20:1-12) – Ada orang-orang yang berada di
posisi seperti Eutikhus, yaitu berada di tengah-tengah antara mendengarkan
firman Allah yang disampaikan oleh hamba Tuhan dengan dunia luar. Eutikhus
jatuh dan mati. Hanya oleh kemurahan Tuhan saja, ia dibangkitkan kembali.
Mereka mendengarkan firman Tuhan setiap hari Minggu, tetapi juga mendengarkan
berbagai berita dalam dunia ini sehingga segala informasi itu menghasilkan
kekuatiran yang menggerogoti tubuhnya. Firman Tuhan yang bagaikan benih itu
dihimpit oleh semak duri kekuatiran dan kebimbangan (Luk. 8:14).
Misalnya, peristiwa Mei 1998 yang bergolak di Ibukota telah menyebabkan
beberapa anak Tuhan di daerah mengalami sakit stroke, karena mereka
melihat dan mendengar berita kerusuhan itu melalui surat kabar dan televisi.
Mereka kuatir kalau-kalau akan merembet ke kota tempat tinggalnya. Kepada orang
yang bimbang ini, para visitor harus kembali membuka wawasan tentang janji
Allah yang bersifat “ya” dan “amin” itu. Allah adalah Yehovah Jireh,
yaitu Tuhan yang menyediakan segala kebutuhan anak-anak-Nya (Mat. 6:33).
(i) Beban Pelayanan (Daniel 8:27) – Ada orang yang dipakai Tuhan secara
luar biasa seperti Daniel. Tuhan mengaruniakan berbagai penglihatan tentang
masa depan dunia ini, termasuk masa depan bangsa Israel sendiri. Penglihatan
yang dahsyat itu telah membuat Daniel jatuh sakit beberapa hari lamanya. Sakit
ini merupakan akibat dari beban pelayanan yang ada di dalam hatinya. Sakit
seperti ini, menurut Rasul Paulus adalah seperti orang yang sedang “sakit
bersalin”, yaitu memikirkan pekerjaan Tuhan yang dipercayakan Tuhan kepadanya
untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Memang dilihat dari satu sisi, nampaknya sakit
semacam ini tidak perlu menimpa anak-anak Tuhan yang memiliki beban pelayanan.
Bukankah Tuhan sendiri yang akan membela dan menyempurnakan pekerjaan-Nya?
Namun dari sisi lain, ini adalah “sakit positif”, karena selalu ada pergumulan
dalam pelayanan yang bisa menyebabkan kita sakit, tetapi di akhir semuanya,
Tuhan menyatakan kuasa-Nya, dan kita pun dipulihkan.
(j) Pembawaan Lahir (1 Tim. 5:23) – Nampaknya Timotius memiliki
kelemahan tubuh sejak kecil, yang diwarisi dari orang tuanya. Ia punya pencernaan
yang sering terganggu dan tubuh yang sering sakit-sakitan. Namun itu tidak
mematahkan semangatnya untuk tetap setia dan gigih dalam melayani Tuhan.
Dibutuhkan adanya “tambahan anggur” sedikit, yaitu meminum obat-obatan agar
kelemahan tubuh bawaan itu tidak sampai mengganggu pekerjaan Tuhan.
(k) Bagi
Kemuliaan Tuhan (Yoh. 9:1-3) – Bagaimana Allah dapat menyatakan kuasa mukjizat-Nya, jika
tidak ada orang yang sakit. Sakit-penyakit belum tentu disebabkan oleh adanya
dosa, atau akibat dosa warisan, sebagaimana anggapan para murid Yesus. Justru
dari sakit-penyakit itulah Tuhan menyata-kan kemuliaan-Nya, dan banyak orang
menjadi percaya.
4. Cara-cara penyembuhan
Alkitab
juga menyebutkan beberapa cara penyembuhan dan pemulihan dari penyakit.
(a) Secara preventif – yaitu cara pencegahan dengan mengatur pola kerja,
istirahat, makan, dan olahraga; sebaiknya kontrol kesehatan minimal setahun
sekali.
(b) Secara
kuratif – yaitu
cara penyembuhan yang bisa diperoleh melalui mukjizat (Mrk. 1:34), minum
obat (Yer. 30:17), dan pengobatan medis (dulu tabib, sekarang dokter – Mat.
9:12).
5. Definisi Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif merupakan
bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak
termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern (pelayanan kedokteran
standar) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan
kedokteran modern tersebut.
6. Jenis-jenis Pengobatan Alternatif
Jenis-jenis
pengobatan ini dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
(a) Terapi Energi yang meliputi:
Akupuntur
|
Akupresur
|
Shiatsu
|
Do-in
|
Shaolin
|
Qigong
|
T’ai chi ch’uan
|
Yoga
|
Meditasi
|
Terapi Polaritas
|
Refleksiologi
|
Ayurveda
|
Reiki
|
Metode Bowen
|
Metamorphic Technique
|
Terapi tumpang tangan
|
(b) Terapi
Fisik yang meliputi
Masase
|
Aromaterapi
|
Osteopati
|
Chiropractic
|
Kinesiology Rolfing
|
Hellework
|
Feldenkrais Method
|
Teknik Alexander
|
Treger Work
|
Zero Balancing
|
Teknik Relaksasi
|
Hidroterapi
|
Flotation Therapy
|
Metode Bates
|
(c) Terapi pikiran dan spiritual yang meliputi:
Psikoterapy
|
Psikoanalitik
|
Terapi Kognitif
|
Terapi Humanistik
|
Terapi Keluarga
|
Terapi Kelompok
|
Terapi Autogenik
|
Biofeedback
|
Visualisasi
|
Hipnoterapy
|
Dreamwork
|
Terapi Warna
|
Terapi Musik
|
Terapi Suara
|
Terapi Seni
|
Terapi Cahaya
|
Biorhytms
|
Terapi Dance Movement
|
Dalam sistem pelayanan kesehatan di
Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3 kelompok besar.
(a) Kelompok pertama – kelompok yang paling terorganisasi dan teratur , seperti:
akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati.
Pengobatan alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian.
(b) Kelompok kedua – kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian
lebih lanjut, namun sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan
kesehatan, seperti: hipnoterapi dan aromaterapi.
(c) Kelompok
ketiga –
kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sama sekali, seperti:
terapi dengan kristal dan pendulum.
7. Sikap Masyarakat Umum
Beberapa hal yang dapat memberikan kesimpulan yang salah
dari satu bahan/alat yang sebenarnya tidak mempunyai efek namun seolah-olah
memberikan efek penyembuhan adalah sebagai berikut:
(a) Beberapa penyakit secara alami dalam kondisi tubuh yang baik
dapat sembuh sendiri meskipun tanpa pemberian obat-obatan. Sehingga untuk
menyimpulkan suatu terapi memang bekerja harus didukung oleh data-data
persentase pasien yang berhasil diobati lebih banyak dibandingkan dengan tanpa
intervensi terapi.
(b) Beberapa penyakit mempunyai siklus tertentu. Sebagai contoh
arthritis,multiple sklerosis , asma, alergi, migraine, dan lain-lain yang tidak
mengejutkan pula sang pasien datang pada saat memang penyakitnya sedang pada
siklus perbaikan.
(c) Efek placebo. Banyak dari pengobat alternatif membuat kesan
setiap penyakit dapat disembuhkan sehingga memberikan efek psikologis bagi
pasiennya. Sebagai contoh adalah penanganan nyeri kronik pada pasien seringkali
nyerinya berkurang dengan pendekatan psikologis tanpa menyentuh faktor patologi
yang mendasari nyeri terjadinya tersebut.
(d) Remisi spontan. Mengenai efek remisi spontan ini masih belum
dapat dipahami benar mekanismenya. Seperti pernah dilaporkan seorang onkologis
adanya 12 kasus remisi spontan penyakit dari 6000 kasus yang ditanganinya.
Sehingga bila seorang pengobat alternatif menyembuhkan satu penyakit yang sulit
untuk disembuhkan sebaiknya pula mencantumkan berapa persentase kesembuhan dari
jenis penyakit yang sama yang pernah ditanganinya.
(e) Psikosomatis. Banyak pasien dengan gejala ini datang berobat
ke dokter dikatakan tidak ada penyakit namun akhirnya dia datang ke pengobat
alternatif dan dikatakan memang benar menderita penyakit dan jika pada akhirnya
“ kesembuhan “terjadi pasien pun makin yakin ia memang menderita penyakit.
(f) Praktisi pengobatan seringkali pula mempunyai sifat antusias
dan kepribadian yang karismatik yang juga mempengaruhi dari sisi psikologis
pasien.
Selain daripada itu adanya stereotypes yang ada di
masyarakat sehingga menimbulkan hal yang kontraproduktif dalam pelayanan
kesehatan seperti:
· Masyarakat menganggap bahwa pengobatan tradisional bersifat
holistik sedangkan pengobatan modern hanya melihat penyakit saja.
· Pengobat tradisional biasanya yang dituakan, sangat
dihormati, dan karena itu memegang peranan penting pada pelayanan kesehatan
primer.
· Adanya budaya dalam masyarakat yang masih membuat dikotomi
penyakit ke dalam dua jenis yaitu : penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan
oleh dokter dengan cepat dan Penyakit-penyakit ‘ tradisional’ yang tidak dapat
disembuhkan oleh dokter.
·
Dokter sendiri kurang memahami
mengenai pengobatan tradisional sehingga adanya kesulitan untuk mendiskusikan
dengan pasien yang membutuhkan informasi yang sebenarnya.
8. Sikap Iman Kristiani
Dasar
dalam menentukan sikap iman Kristiani terhadap pelbagai pengobatan alternatif
diperoleh dengan mengajukan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan penting
berikut ini.
· Apakah pengobatan itu berkaitan dengan agama atau
kepercayaan tertentu, perdukunan, paranormal, dan sebagainya?
· Apakah pengobatan itu berkaitan dengan paham (isme)
tertentu, seperti animisme, dinamisme, panteisme, kebatinan, dan sebagainya?
· Apakah pengobatan itu telah direkomendasikan oleh dokter
untuk bisa dilakukan?
· Apakah pengobatan itu tidak menimbulkan side effect
terhadap organ tubuh lainnya?
Atas dasar jawaban terhadap pelbagai
pertanyaan di atas, maka beberapa sikap yang bisa diambil adalah:
(a) Menentang dan menolak dengan tegas penggunaan bahan dan cara
pengobatan yang bertentangan dengan firman Tuhan. seperti: Yoga, Reiki,
Fengshui, dan kelompok III di atas.
(b) Menggunakan bahan dan cara pengobatan yang sesuai dengan
firman Tuhan, seperti: pengobatan medis modern, homeotherapy, aromatherapy,
music therapy, accupuncture, dan kelompok I dan II.
(c) Mengkonsultasikannya dengan hamba Tuhan setempat.
(d) Tetap beriman kepada kuasa Tuhan yang tidak berubah, dan
bukan pada bahan atau cara pengobatan itu. Jika Tuhan memang hendak menjamah
dan menyembuhkan kita, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
(e) Tetap beriman kepada Tuhan, kalau pun tubuh ini menderita
karena sakit yang tak kunjung sembuh. Di dalam keadaan itu tentu Allah turut
bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya.
Melihat
bahwa keselamatan jiwa tetap jauh lebih penting dari pada kesembuhan jasmani.
Adalah lebih baik dengan tubuh jasamani sakit tetapi kemudian memperoleh
kehidupan yang kekal dari pada tubuh sehat karena bantuan kuasa kegelapan
tetapi jiwa binasa.
Kepustakaan:
Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kalimat_Latin
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Kesehatan.
Jakarta : Medika Salemba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar