Sistem Pencernaan
Untuk
mengetahui permasalahan pencernaan dan memilih obat yang tepat kita perlu
mengenal juga sistem pencernaan kita. Adapun sistem pencernaan (mulai dari
mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut :
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Jenis-Jenis Obat Pencernaan
- Obat pencernaan jenis antasida
dan antiulserasi
Biasanya obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi untuk mengobati ulkus/luka/tukak yang terjadi pada pada saluran cerna seperti : - Ulkus duodenalis/ulkus duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.
- Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung atas lambung. Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.
- Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis. Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.
- Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi asam lambung oleh penyakit ( sindroma Zolinger Ellison, mastositosis sistemik).
- Obat pencernaan jenis regular
GIT , antifatulen dan anti inflamasi
Regular GIT (gastrointestinal) adalah obat pencernaan ditujukan untuk menghentikan gangguan motilitas/pergerakan dari gastro intestinal. Antiflatulen adalah obat mengatasi gas yang berlebihan pada sistem pencernaan seperti pada meteorisme.Obat pencernaan jenis ini juga biasanya digunakan unutk mengatasi mual atau muntah.
- Obat pencernaan jenis
antispasmodik
Obat pencernaan jenis ini digunakan unutk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya.
- Obat diare (obat sakit perut)
Obat pencernaan jenis ini diunakan untuk diare non spesifik artinya diareyang tidak dikethaui penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya misalnya bakteri digunakan antibiotik.
- Obat pencernaan jenis laksatif
atau obat pencahar (obat sembelit)
Obat pencernaan jenis ini digunakan pada masalah sembelit atau sulit bang air besar dengan cara melembekkan feses atau merangsang untk melakukan defikasi.
- Obat pencernaan jenis digestan
Obat pencernaan jenis ini biasanya berisi enzim-enzim atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
- Obat pencernaan jenis
kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor
Pada obat pencernaan golongan ini tidak langsung berkaitan dengan saluran cerna tetapi lebih kepada fungsi hati dan empedu yang bermasalah.
- Obat pencernaan untuk hemoroid
Obat pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau luka.
Untuk pemilihan golongan obat pencernaan ini yang tepat ada
baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
1. OBAT MAAG
Obat maag sangat banyak macamnya tergantung penyebab dan gejala dari sakit maag/gastritis yang terjadi. Obat maag biasa terbagi sebagai berikut
- Obat maag jenis pengurang asam lambung/antasida
- Obat maag jenis penyembuh luka lambung/ antiulserasi
- Obat maag anti kembung/antiflatulen
- Obat maag anti kejang/antispasmodik
- Obat maag anti pembengkakan/antiinflamasi
- Obat maag pengatur pencernaan/regulator gastro intestinal
- Antibiotika
Yang
semuanya bisa tunggal atau kombinasi tergantung penyakit maag.
Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya
- Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh
di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan
asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan
gastritis menetap atau gastritis sementara.
Maka obat maag yang sering diberikan mengandung bismuth atau
antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycin) dan obat anti-tukak (omeprazole).
- Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti
yang terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan perdarahan
hebat. Setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil
diatasi tanpa obat maag.
Tetapi sekitar 2% penderita sakit maag/gastritis karena
stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal.
Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan obat maag
jenis antasida (untuk menetralkan asam lambung) dan obat maag jenis anti-ulkus
yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).
Perdarahan hebat karena sakit maag/gastritis akibat stres
akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi.
- Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
- bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya
- penyakit Crohn
- infeksi virus dan bakteri.
Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang
sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka
terbuka).
Paling sering terjadi pada alkoholik.
Sakit maag/Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan obat maag jenis
antasida.
Penderita sebaiknya menghindari obat
tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan
makanan yang menyebabkan iritasi lambung.
Misoprostol mungkin bisa mengurangi
resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.
- Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang.
Eosinofil (sel darah
putih) terkumpul di dinding lambung. Untuk meringankan penyumbatan di saluran
keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan obat maag dengan
jenis kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.
- Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.
Sel plasma (salah satu
jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya.
Obat maag untuk masalah ini dengan obat maag jenis anti ulkus yang menghalangi
pelepasan asam lambung
2. Regulator GIT, Antiinflamasi &
Antiflatulen (Obat Kembung)
Pada kelompok obat ini adalah obat-obat yang berfungsi
sebagai:
- Pengatur fungsi dan gerak dari gastrointestinal atau sering disebut regulator GIT
- Obat kembung atau antiflatulen digunakan untuk meteorisme.
- Anti radang atau pembengkakan pada saluran cerna atau disebut antiinflamasi
Obat
golongan ini lebih lanjut kita sebut saja sebagai obat kembung.
Obat kembung yang beredar di Indonesia adalah :
- Cisapride.
Cisapride adalah obat yang meningkatkan pergerakan atau
kontraksi dari lambung dan usus. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala
seperti kembung yang disebabkan kembalinya asam lambung ke esophagus.
- Dimethicone dan derivatnya
Dimethicone mempunyai nama lain dimethylpolysiloxane.
Derivatnya adalah simethicone yang merupakan campuran polydiethylpolysiloxane.
Merupakan obat antifoaming yang diperuntukan untuk mengurangi kembung,
ketidaknyamanan dan sakit yang disebabkan kelebihan gas pada saluran cerna dan
usus. Cara kerjanya dengan menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih
di dalam pencernaan membentuk gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh
tubuh.
Bentuk sediaan yang ada adalah tablet, kapsul dan cairan
suspensi.
Obat ini tidak diserap oleh tubuh ke aliran darah, sehingga
relatif aman, efek samping hanya berupa konstipasi, diare dan nyeri perut.
- Clebopride
Diindikasikan untuk mual & muntah yang disebabkan
berbagai hal baik obat maupun penyakit.
- Metoclopramide
Metoclopramide merupakan benzamida tersubstitusi yang
merangsang motilitas saluran pencernaan makanan tanpa mempengaruhi sekresi
lambung, empedu atau pankreas.
Metoclopramide mempunyai aktivitas parasimpatomimetik dan
mempunyai sifat antagonis reseptor dopamin dengan efek langsung pada
kemoreseptor "trigger zone".
Metoclopramide kemungkinan juga mempunyai sifat antagonis
reseptor serotonin.
- Domperidone
Domperidone merupakan antagonis dopamine yang mempunyai
kerja antiemetik prokinetik, dengan efek seperti metoclopramide. Karena tidak
menembus aliran darah reaksi ekstrapiramidial jarang sekali terjadi.
Pemberian peroral domperidone menambah lamanya kontraksi
antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dan tekanan pada esofagus
sprinkter.
- Hyoscine
Merupakan alkaloid yang bersifat antikolinergik dengan
fungsi untuk gangguan kontraksi saluran pencernaan, kandung empedu, saluran
kemih dan saluran alat kelamin wanita.
Sediaannya biasanya dikombinasi dengan metampiron atau
paracetamol.
- Mesalazine
Mesalazine termasuk golongan obat aminosalisilat. Oabt ini
digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada radang usus besar. Akibat radang
usus besar terjadinya pembengkakan dan pendarahan apda usu besar yang
menyebabkan gejala sakit pada abdominal dan diare bercampur darah, nanah dan
lendir. Mesalazine bekerja dengan mengurangi pembengkakan pada usus, sehingga
mengurangi gejala yang disebabkan penyakit.
3. ANTISPASMODIK
Antispasmodik
adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang
mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya
- Hyoscine
Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah
kejang otot. Obat ini biasa digunakan untuk pra pengobatan untuk mengosongkan
secresi paru-paru. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan tukak lambung.
- Clidinium
Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan
untuk mengobati lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati
kram perut dan abdominal. Chlordiazepoxide dapat menyebabkan kecanduan.
Meskipun demikian, sewaktu mengkonsumsi chlordiazepoxide dan clidinium bromide,
jangan minum dengan dosis besar atau minum lebih lama dari yang dokter
resepkan. Toleransi mungkin terjadi karena pemakaian jangka panjang atau
berlebihan yang membuat pengobatan kurag efektif. Obat ini harus dikonsumsi
secara teratur agar pengobatannya efektif. Jangan lewatkan dosis walaupun anda
pikir anda tak membutuhkannya. Jangan konsumsi kombinasi obat ini lebih dari 4
bulan atau menghentikan pengobatan tanpa konsultasi ke dokter anda terlebih
dahlu. Penghentian obat yang mendadak akan memperparah kondisi penyakit anda
dan menimbulkan gejala withdrawal symptoms (anxiousness, sleeplessness, and
irritability).
- Mebeverine
Obat ini digolongkan sebagai obat antispasmodic. Mebeverine
digunakan untuk mengobati kram dan kejang pada perut dan usus. Mebeverine
khususnya digunakan dalam pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) dan konsisi
sejenis. Di Indonesia Mebeverine hanya tersedia dalam bentuk tablet.
- Papaverine
Papaverine digunakan untuk meningkatkan peredaran darah pada
pasien dengan masalah sirkulasi darah. Papaverine bekerja dengan merelaksasi
saluran darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung dan seluruh
tubuh. Papaverine adalah golongan alkaloid opium yang diindikasikan
untuk kolik kandungan empedu dan ginjal dimana dibutuhkan relaksasi pada otot
polos, emboli perifer dan mesenterik. Sediaannya selain tunggal juga ada yang
dikombinasi dengan obat Metamizole
- Timepidium
Timepidium diindikasikan untuk sakit akibat spasme/kejang
otot halus yang disebabkan oleh gastritis (radang lambung), ulkus peptikum,
pankreatitis, penyakit kandung empedu dan saluran empedu, lithangiuria.
Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan
oral tablet dan injeksi.
- Pramiverine
Pramiverine diindikasikan untuk spasme/kejang dan kolik yang
terasa sangat sakit pada saluran pencernaan, saluran empedu, dan saluran kemih,
dismenore (nyeri perut pada saat haid), nyeri setelah operasi.
Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan
oral tablet dan injeksi.
- Tiemonium
Tiemonium Methylsulfate adalah obat antispasmodic
antikolinergik sintetis. Tiemonium mengurangi kejang otot pada usus, bilari,
kandung kemih, dan uterus. Tiemonium diindikasikan untuk nyeri pada penyakit
gastrointestinal dan biliary and seperty gastroenteritis, diare, disentri,
biliary colic, enterocolitis, cholecystitis, colonopathies.
4. OBAT DIARE
Diare
adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare
yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa
mencapai lebih dari 500 gram/hari.
Orang
yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih
dari 500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair.
Dalam keadaan normal, tinja
mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari 90%.
Pengobatan
Diare merupakan suatu gejala,
pengobatannya tergantung pada penyebabnya.Kebanyakan penderita diare hanya
perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau obat-obatan
tertentu, untuk menghentikan diare.Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika
orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare,
diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide.Kadang-kadang,
bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa
membantu meringankan diare.
Untuk membantu mengeraskan tinja
bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan
dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan
pengganti dan garam melalui infus.Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa
diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Untuk pemilihan golongan obat diare
ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Uraian
obat Diare
- Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan
konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk
terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan
ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993
memenuhi semua syarat ideal tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa
anti diare ini memberikan hasil klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh
tubuh. Produk ini juga merupakan anti diare pertama yang cara kerjanya
mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan
elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu menghambat enkephalinase
dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang ditimbulkannya sangat minimal.
- Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan
cara emeperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga
diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor
tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik abdomen, sedangkan
toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
- Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek
bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus,
Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada
saluran pencernaan.
- Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi intestinal biasa seperti kloroyodokuin.
- Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang
disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk
anak-anak maupun dewasa.
- Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik
berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier
mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah
sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri.
Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari
normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
5. OBAT SEMBELIT
Sembelit
(Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan
buang air besar atau jarang buang air besar.
Konstipasi akut dimulai secara tiba-tiba dan tampak
dengan jelas.
Konstipasi menahun (kronik), kapan mulainya tidak jelas dan
menetap selama beberapa bulan atau tahun.
Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka
penyakitnya harus diobati.
Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya,
pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah
raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk sementara
waktu.
Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber
serat yang baik.
Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus dikonsumsi
bersamaan dengan sejumlah besar cairan.
OBAT-OBAT PENCAHAR
Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk
menghilangkan konstipasi.
Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama,
obat lainnya hanya boleh digunakan sesekali.
Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat
lainnya digunakan untuk mengobati konstipasi.
Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
- Bulking Agents
- Pelunak Tinja
- Minyak Mineral
- Bahan-bahan Osmotik
- Pencahar Perangsang.
- Bulking Agents.
Bulking agents
(gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan
serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus
dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.
Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang
paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai
keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum
banyak cairan.
- Pelunak Tinja.
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh
tinja.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan
tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan
mudah dan menjadikannya lebih lunak.
Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami
dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan
dari tubuh.
- Minyak Mineral.
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya
keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin
yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup
minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada
jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
- Bahan Osmotik.
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam
usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar
dan merangsang kontraksi.
Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat
dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan)
cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika
diberikan dalam jumlah besar.
Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian
diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik
digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum
pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.
- Pencahar Perangsang.
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus
besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti
senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.
Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja
setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja
setelah 15-60 menit.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada
usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus
menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel
Syndromes).
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar
sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang
disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya
narkotik).
6. OBAT DIGESTAN
Digestan
adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim atau
campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Digestan
bermanfaat pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan
di saluran cerna. Proses pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam
lambung), enzim pencernaan dan empedu.
Adapun
secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
- Enzim pankreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan
pankrelipase. Kedua zat tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan
lipase. Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif
lebih tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret
pankreas misalnya pada pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam
lambung sehingga harus dibuat dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi
dapat menyebabkan mual dan diare dan juga hiperurisemia.
- Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang
kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada defisiensi pepsin, tidak
ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total ditemukan pada pasien
aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan
rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien
anemia pernisiosa dan karsinoma lambung.
- Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu
yang penting untuk manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam
kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak, empedu juga penting
untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin A, D, E dan K.
Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam
lambung yang masuk ke duodenum.
Pada keadaan normal hati mensekresi ± 24 g garam empedu atau
700 - 1000 ml cairan empedu/hari.
Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian
bawah (sirkulasi enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis
perharinya.
Asam-asam empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat
koleretik, garam empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam
dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu
dengan BM (Berat molekul) rendah karena itu dinamakan zaat
hidrokoleretik. Zat ini hanya
merangsang pengeluaran empedu dan bukan prosuksi empedu.
Berbeda dengan asam kolat, asam
kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam empedu. Obat ini berguna
untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien tertentu.
Asam kenodeoksikolat bekerja dengan
menurunkan absorpsi kolesterol dari usus dan menurunkan sintesis kolesterol.
Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 % empedu total, maka larutan empedu
yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak jenuh.
Garam empedu
menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini
diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak peptik dan refluks
esofagus.
7. KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK DAN HEPATIK
PROTEKTOR
Pada obat pencernaan golongan ini tidak langsung
berkaitan dengan saluran cerna tetapi lebih kepada fungsi hati dan empedu yang
bermasalah.
Obat yang menstimulasi aliran empedu ke duodenum disebut Kolagogum.
Hingga kini belum ada pengobatan efektif pilihan untuk
penyakit hepatitis yang kronis karena virus. Banyak penderita menjadi sirosis
salah satu komplikasi yang terkenal atau menjadi kanker hati stadium awal.
Pilihan pengobatan sampai sekarang masih dengan interferon alfa. Hanya sedikit
penderita yang dapat merespon dengan baik pengobatan ini. Pada infeksi
hepatitis B 19 - 41 % penderita mencapai keberhasilan pengobatan dan infeksi
hepatitis C 15 - 25%.
Sehingga dibutuhkan obat / vitamin atau suplemen untuk
memperbaiki kondisi tersebut .
Ada beberapa zat aktif yang diindikasikan untuk masalah
ini , seperti di bawah ini :
- Ursodeoksikolat
Penelitian terkini menunjukkan bahwa garam empedu hidrofilik
ursodeoksikolat dapat meningkatkan hasil pengobatan dengan interferon alfa.
Aksi kerja dari ursodeoksikolat adalah dengan memberi efek cytoprotektif
langsung, dan efek pada siklus enterohepatik pada efek korelatif potensial asam
empedu dan efek imunomodulate. Asaam Ursodeoksikolat biasanya diberikan dalam
terapi tunggal dalam dosis 8 -10 mg per kg berat badan. Selain itu dapat
digunakan untuk meningkatkan efek interferon - alpha pada terapi kombinasi.
- AARC
AARC atau asam amino rantai cabang, merupakan asam amino
esensial yang terdiri dari asam amino Valin, Leusin, & Isoleusin. Pada
penderita penyakit hati kronis atau sirosis hati kadar AARC ini akan menurun.
Dalam sediaannya biasanya dikombinasi dengan asam amino
lainnya atau vitamin dan mineral.
- Chenodeoxycholic
Chenodeoxycholic acid adalah asam empedu. Chenodeoxycholic
acid adalah satu dari empat asam organik utama yang diproduksi oleh hati.
Chenodeoxycholic acid disintesa hati dari kolesterol. Chenodeoxycholic acid dan
asam kolat adalah asam empedu yang paling penting pada manusia.
Chenodeoxycholic acid diindikasikan untuk batu empedu
kolesterol, khususnya pada pasien yang beresiko tinggi untuk pembedahan, tidak
dapat ditolong dengan pembedahan sama sekali atau yang menolak kolesistektomi
(membuang kandung empedu yang sakit atau yang berisi batu dengan pembedahan).
- Zat aktif lainnya
Banyak zat yang berasal dari alam seperti silymarin,
lecitin, ekstrak rimpang-rimpangan maupun tanaman lainnya yang dalam penelitian
bermanfaat untuk kesehatan hati. Selain itu juga sediaan yang ada dikombinasi
dengan multivitamin atau zat lainnya dengan komposisi yang telah diatur khusus
untuk penderita penyakit hati.
Kalaupun sediaan kombinasi ini atau sering disebut
multivitamin atau suplemen untuk hati masuk dalam kategori obat bebas tetap
penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter dan petunjuk pemakainnya dalam
kemasan.
8. OBAT HEMOROID
Obat
pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau
luka.
Kandungan
obat hemoroid / wasir di Indonesia bisa dijabarkan sebagai berikut :
- Polidocanol
Polidocanol untuk wasir / hemoroid dalam bentuk sediaan
injeksi (ampul).
- Senyawa bismuth dan kombinasinya
Terdapat kombinasi dengan Hydrokortison, sediaan obat wasir
ini biasa dalam bentuk suppositoria.
- Ekstrak tumbuh-tumbuhan
Banyak zat berkhasiat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk mengurangi gejala penyakit. Seperti : Graptophyllum pictum,
Sophora japonica , Rubia cordifolia , Coleus atropurpureus , Sanguisorba
officinalis , Kaemferiae angustifoliae , Curcuma heyneanae
Ada yang dalam bentuk kapsul untuk oral maupun dalam bentuk
suppositoria dan salep untuk pemakaian luar.
- Senyawa flucortolone dan kombinasinya
Sediaan yang tersedia untuk obat wasir dengan kandungan zat
aktif ini adalah suppositoria dan krim untuk pemaakian lokal.
Selain obat di atas juga ada kombinasi lainnya senyawa
alumunium, senyawa zink, hydrokortison dan lidokain dalam bentuk krim.
Pada obat ini Lidokain berfungsi untuk menghilangkan rasa
tidakenak/sakit karena bersifat bius lokal.
Pengobatan Hemoroid / Wasir
Biasanya,
wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala.
Obat
pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang
menyertainya.
Suntikan
skleroterapi diberikan kepada penderita wasir yang mengalami perdarahan. Dengan
suntikan ini, vena digantikan oleh jaringan parut.
Wasir
dalam yang besar dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat
dengan pita karet. Cara ini, disebut ligasi pita karet, meyebabkan wasir
menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit.
Pengobatan
ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6
kali pengobatan.
Wasir
juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser), sinar infra
merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi).
Pembedahan
mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal.
Bila
wasir dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
- duduk berendam dalam air hangat
- mengoleskan salep obat bius lokal
- pengompresan dengan kemiri.
Nyeri
dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan
menghilang setelah 4-6 minggu.
Pilihan
lainnya adalah memotong vena dan mengeluarkan bekuan, yang dengan segera akan
mengurangi nyeri.
Wasir/Hemoroid
Hemoroid
(Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang
mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah
(tinja, kotoran) keluar dari dalam tubuh.
Rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus,
dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Hemoroid
bisa mengalami peradangan, menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus),
perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar.
Wasir
yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang
keluar dari anus disebut hemoroid
eksternal (wasir luar).
Wasir
bisa terjadi karena peregangan berulang selama buang air besar, dan sembelit
(kesulitan buang air besar, konstipasi) bisa membuat peregangannya bertambah
buruk. Penyakit hati menyebabkan kenaikan tekanan darah pada vena portal dan
kadang-kadang menyebabkan terbentuknya wasir.
Wasir
bisa mengeluarkan darah, terutama setelah buang air besar, sehingga tinja
mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi.
Darahnya
bisa membuat air di kakus menjadi merah. Tetapi jumlah darah biasanya sedikit
dan wasir jarang menyebabkan kehilangan darah yang berat atau anemia.
Wasir
yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan
perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya.
Wasir
dapat membengkak dan menjadi nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika
di dalamnya terbentuk bekuan darah.
Kadang
wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi
rektum yang belum dikeluarkan.
Source:
erwinadr.blogspot.com/2010/11/obat-pencernaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar